
GenPI.co - Serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sebuah mobil pada hari Senin di dekat perbatasan Lebanon-Suriah menewaskan seorang pengusaha terkemuka Suriah.
Dilansir AP News, pengusaha itu dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad, menurut media pro-pemerintah dan seorang pejabat dari kelompok yang didukung Iran.
Selama bertahun-tahun, Israel telah melancarkan serangan terhadap target-target di Suriah yang terkait dengan Iran, pendukung kuat regionalnya, tetapi jarang mengakuinya.
BACA JUGA: 5 Orang Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, PBNU: Melukai Perasaan
Serangan-serangan tersebut telah meningkat selama lima bulan terakhir dengan latar belakang perang di Gaza dan bentrokan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel.
Hamas mengatakan pada hari Minggu bahwa perundingan gencatan senjata Gaza sedang berlangsung dan komandan militer kelompok itu dalam keadaan sehat.
BACA JUGA: Sekjen PBB Desak Pendanaan untuk Palestina, Sebut Israel Paksa Warga Gaza
Sehari setelah militer Israel menargetkan Mohammed Deif dengan serangan udara besar-besaran yang menurut pejabat kesehatan setempat menewaskan sedikitnya 90 orang, termasuk anak-anak.
Kondisi Deif masih belum jelas setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Sabtu malam "masih belum ada kepastian mutlak" bahwa ia terbunuh.
BACA JUGA: Dukung Israel, Argentina Tetapkan Hamas sebagai Kelompok Teroris
Perwakilan Hamas tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataan mereka tentang kesehatan seorang dalang utama serangan 7 Oktober yang memicu perang dengan militan yang menyerbu Israel selatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News