
GenPI.co - Perdana Menteri India Narendra Modi membahas perang di Ukraina pada hari Rabu dengan pemimpin Austria, sekutu Kyiv yang memiliki kebijakan netralitas militer, menekankan perlunya diplomasi sehari setelah ia bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
Dilansir AP News, Modi bertemu Kanselir Karl Nehammer dalam apa yang disebutnya sebagai kunjungan pertama Perdana Menteri India ke Austria dalam 41 tahun.
Nehammer mengatakan kepada wartawan bahwa penting untuk memahami posisi India terkait Ukraina dan menyampaikan kekhawatiran Eropa.
BACA JUGA: Serangan Rudal Besar Rusia di Ukraina Menewaskan 31 Orang dan 154 Terluka
Ia mengatakan bahwa merupakan "sinyal penting dan signifikan" bahwa India ikut serta dalam pertemuan puncak di Swiss bulan lalu dan menambahkan bahwa Austria dapat bertindak sebagai "pembangun jembatan" dalam membantu memajukan upaya perdamaian.
Kunjungan Modi ke Moskow, mitra lama New Delhi, adalah kunjungan pertamanya sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
BACA JUGA: Bagaimana Militer NATO Membantu Ukraina Menghadapi Serangan Rusia?
Saat berada di Moskow, Modi menegaskan kembali sikap netral India terhadap invasi tersebut.
Ia juga menyinggung serangan pada hari Senin ketika rudal Rusia menghantam Ukraina, merusak rumah sakit anak terbesar di Kyiv dan menewaskan sedikitnya 42 orang di seluruh negeri, termasuk beberapa anak-anak.
BACA JUGA: Ukraina Berduka, Tim Penyelamat di Reruntuhan Rumah Sakit Anak Kena Rudal Rusia
"Baik itu perang, pertikaian, atau serangan teroris, setiap orang yang percaya pada kemanusiaan, ketika ada korban jiwa, ia akan merasa sedih," kata Modi pada hari Selasa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News