
GenPI.co - Serangan Israel di Suriah hari Selasa menewaskan seorang mantan pengawal pribadi pemimpin Hizbullah, kata seorang pejabat kelompok militan Lebanon itu.
Dilansir AP News, berita itu muncul beberapa jam setelah serangan pesawat nirawak Israel terhadap sebuah mobil di Suriah dekat perbatasan Suriah-Lebanon dilaporkan oleh pemantau perang dan radio pro-pemerintah Sham FM.
Pejabat Hizbullah itu berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan peraturan.
BACA JUGA: Serangan Israel Menewaskan 4 Warga Sipil di Lebanon Selatan
Pemantau perang pro-oposisi yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan dua anggota Hizbullah di dalam mobil tewas dalam serangan itu, sementara seorang pengemudi Suriah terluka parah.
Belum ada komentar langsung dari otoritas Suriah atau dari militer Israel.
BACA JUGA: Uni Eropa Umumkan Bantuan 1 Miliar Euro untuk Lebanon di Tengah Lonjakan Migrasi
Hizbullah kemudian mengidentifikasi militan tersebut sebagai Yasser Nemr Qranbish, meskipun mereka tidak mengungkapkan rincian kematiannya sebagaimana yang biasa mereka lakukan terhadap kombatan yang tidak berada dalam peran kepemimpinan.
Para pendukung Hizbullah di media sosial berduka atas kematiannya, dengan menyebutnya sebagai “perisai Sayyed”, merujuk pada masa jabatannya sebagai pengawal pemimpin Hassan Nasrallah.
BACA JUGA: Diplomat AS Kunjungi Beirut Setelah Serangan di Perbatasan Israel-Lebanon Meningkat
Sejak Oktober dan serangan Hamas di Israel selatan, serangan udara Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 450 orang, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah, tetapi korban tewas juga termasuk lebih dari 80 warga sipil dan non-kombatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News