
GenPI.co - Menandai sembilan bulan perang di Gaza, para pengunjuk rasa Israel memblokir jalan raya di seluruh negeri pada hari Minggu.
Dilansir AP News, mereka menyerukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mundur dan mendesak gencatan senjata untuk membawa kembali sejumlah sandera yang ditawan oleh Hamas.
Demonstrasi tersebut terjadi saat upaya jangka panjang untuk menengahi gencatan senjata memperoleh momentum minggu lalu ketika Hamas mencabut tuntutan utama agar Israel berkomitmen untuk mengakhiri perang.
BACA JUGA: Israel Pertimbangkan Tanggapan Terbaru Hamas Soal Gencatan Senjata Bertahap di Gaza
Kelompok militan tersebut masih menginginkan mediator untuk menjamin gencatan senjata permanen, sementara Netanyahu bersumpah untuk terus berjuang hingga Israel menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.
"Setiap kesepakatan akan memungkinkan Israel untuk kembali dan bertempur hingga semua tujuan perang tercapai," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu yang kemungkinan akan memperdalam kekhawatiran Hamas tentang proposal tersebut.
BACA JUGA: Hizbullah Tembakkan Lebih dari 200 Roket ke Israel Setelah Tewasnya Komandan Senior
"Hari Kerusuhan" hari Minggu dimulai pukul 6:29 pagi, waktu yang sama ketika militan Hamas meluncurkan roket pertama ke Israel dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang.
Para pengunjuk rasa memblokir jalan utama dan berdemonstrasi di luar rumah para menteri pemerintah.
BACA JUGA: Makanan Langka di Gaza dan Israel Menyerang Tanpa Peringatan
Di dekat perbatasan dengan Gaza, pengunjuk rasa Israel melepaskan 1.500 balon hitam dan kuning untuk melambangkan warga negara lainnya yang terbunuh dan diculik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News