
“Ketergantungan pada ancaman dan sinyal nuklir merupakan tren yang terus berlanjut dalam aktivitas Rusia di tengah perang di Ukraina ,” kata Heather Williams, peneliti senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berpusat di Washington.
“Pimpinan Rusia mungkin berasumsi bahwa mereka memiliki kepentingan yang lebih besar di Ukraina daripada NATO, dan ancaman nuklir merupakan salah satu cara untuk mengisyaratkan komitmennya untuk memenangkan perang dengan harapan dapat menakuti intervensi Barat.”
Sejak melancarkan invasi pada 24 Februari 2022, Putin telah berulang kali merujuk pada kekuatan nuklir Rusia untuk mencegah intervensi Barat.
BACA JUGA: Vladimir Putin Menyerukan Dimulainya Kembali Produksi Rudal Jarak Menengah
Amerika Serikat dan NATO mengkritik ancaman nuklir tersebut tetapi mengatakan mereka belum melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia yang memerlukan respons. (*)
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News