
Banyak orang yang berakhir di stadion mengatakan mereka tidak punya tempat untuk kembali.
“Kami meninggalkan rumah kami,” kata seorang pria, Hazem Abu Thoraya, “dan semua rumah kami dibom dan dibakar, begitu pula orang-orang di sekitar kami.”
Ratusan ribu orang masih tinggal di Gaza utara, meskipun pasukan Israel telah mengepung dan mengisolasinya.
BACA JUGA: Perintahkan Evakuasi Massal, Israel Kembali Bersiap Menyerbu Gaza
Namun, aliran bantuan ke sana telah membaik baru-baru ini, dan PBB mengatakan awal minggu ini bahwa sekarang mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar orang-orang di utara.
Israel mengatakan bahwa mereka mengizinkan bantuan masuk ke Gaza dan menyalahkan PBB karena tidak berbuat cukup banyak untuk memindahkannya.
BACA JUGA: Makanan Langka di Gaza dan Israel Menyerang Tanpa Peringatan
Meski demikian, warga mengatakan kekurangan dan ketidakamanan semakin membebani mereka.
“Tidak ada tempat yang aman. Keselamatan ada di tangan Tuhan,” kata seorang perempuan pengungsi, Um Ahmad.
BACA JUGA: Israel Pertimbangkan Tanggapan Terbaru Hamas Soal Gencatan Senjata Bertahap di Gaza
“Ketakutan kini dirasakan tidak hanya di kalangan anak-anak, tetapi juga di kalangan orang dewasa. Kami bahkan tidak merasa aman berjalan di jalan.” (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News