Bentang Spanduk, Demonstran Pro-Palestina Terobos Keamanan Gedung Parlemen Australia

Bentang Spanduk, Demonstran Pro-Palestina Terobos Keamanan Gedung Parlemen Australia - GenPI.co
Para pengunjuk rasa pro-Palestina menerobos keamanan di Gedung Parlemen Australia untuk membentangkan spanduk. (Lukas Coch/AAP Image via AP)

GenPI.co - Para pengunjuk rasa pro-Palestina menerobos keamanan di Gedung Parlemen Australia untuk membentangkan spanduk dari atap pada hari Kamis ketika seorang senator mengundurkan diri dari pemerintahan terkait arahannya mengenai perang Gaza.

Dilansir AP News, ketegangan atas perang Israel melawan Hamas mendominasi hari sidang terakhir Parlemen sebelum jeda lima minggu.

Keempat pengunjuk rasa tersebut ditangkap setelah menggantungkan kata-kata “kejahatan perang” dan “genosida” serta seruan Palestina “dari sungai hingga laut, Palestina akan bebas” selama lebih dari satu jam di bagian depan gedung yang dikenal sebagai Serambi Besar.

BACA JUGA:  Kolombia Berencana Memberikan Perawatan Medis untuk Anak-anak Palestina yang Terluka

Di dalam gedung, Senator kelahiran Afghanistan Fatima Payman, satu-satunya anggota parlemen federal Australia yang pernah mengenakan jilbab selama sidang, mengumumkan bahwa ia telah keluar dari Partai Buruh yang berkuasa karena penolakannya untuk mengikuti garis partai terkait Gaza.

"Keluarga saya tidak melarikan diri dari negara yang dilanda perang untuk datang ke sini sebagai pengungsi agar saya tetap diam ketika saya melihat kekejaman yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah," kata Payman kepada wartawan.

BACA JUGA:  Eross Sheila On 7 Lelang Gitar Demi Bantu Warga Palestina

“Menyaksikan ketidakpedulian pemerintah kita terhadap ketidakadilan terbesar di zaman kita membuat saya mempertanyakan arah yang diambil partai,” tambahnya.

Senator yang baru menjabat satu periode itu menentang rekan-rekan pemerintahannya minggu lalu dengan mendukung usulan partai kecil yang menuntut Senat untuk “mengakui negara Palestina.”

BACA JUGA:  Serangan Udara Israel di Tepi Barat Utara Menewaskan Militan Palestina

Australia tidak mengakui negara Palestina. Pemerintah berkomitmen pada solusi dua negara di mana Israel dan negara Palestina di masa depan dapat hidup berdampingan, dalam damai dan aman, dalam batas-batas yang diakui secara internasional, demikian pernyataan kebijakan tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya