
GenPI.co - Ketua politik PBB yang akan memimpin pertemuan pertama antara penguasa Taliban di Afghanistan dan utusan dari sekitar 25 negara, mengatakan pada hari Rabu bahwa hak-hak perempuan akan diangkat di setiap pertemuan.
Dilansir AP News, Wakil Sekretaris Jenderal Rosemary DiCarlo menekankan kepada sekelompok kecil wartawan bahwa pertemuan dua hari yang dimulai pada hari Minggu adalah keterlibatan awal.
Dia menekankan tujuan untuk memulai proses langkah demi langkah dengan tujuan melihat Taliban berdamai dengan dirinya sendiri dan negara-negara tetangganya. mematuhi hukum internasional, Piagam PBB, dan hak asasi manusia.
BACA JUGA: PBB Sebut Lebih dari 10 Juta Orang di Sudan Telah Meninggalkan Rumah karena Perang
Ini adalah pertemuan ketiga PBB dengan utusan Afghanistan di ibu kota Qatar, Doha, namun yang pertama dihadiri oleh Taliban.
Mereka tidak diundang pada pertemuan pertama dan menolak menghadiri pertemuan kedua.
BACA JUGA: Sekjen PBB Ingatkan Bahaya Penggunaan Teknologi Digital yang Kian Meningkat
Hadirin lainnya termasuk utusan dari Uni Eropa, Organisasi Kerjasama Islam, Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok dan beberapa negara tetangga Afghanistan, kata DiCarlo.
Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada tahun 2021 ketika pasukan Amerika Serikat dan NATO mundur setelah perang selama dua dekade.
BACA JUGA: Gen Z Dari Seluruh Dunia Akan Hadir di Simulasi Sidang PBB di Bali!
Tidak ada negara yang secara resmi mengakui mereka sebagai pemerintah Afghanistan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News