PBB Akan Hentikan Operasi Bantuan di Gaza Jika Israel Tidak Bisa Melindungi Pekerja

GenPI.co - Para pejabat senior PBB telah memperingatkan Israel bahwa mereka akan menghentikan operasi bantuan badan dunia tersebut di Gaza kecuali Israel bertindak segera untuk lebih melindungi pekerja kemanusiaan, kata dua pejabat PBB pada Selasa.

Dilansir AP News, ultimatum tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian langkah PBB yang menuntut Israel berbuat lebih banyak untuk melindungi operasi bantuan dari serangan pasukannya dan untuk mengekang meningkatnya pelanggaran hukum yang menghambat pekerja kemanusiaan.

Surat PBB yang dikirim kepada pejabat Israel bulan ini mengatakan Israel harus menyediakan sarana bagi pekerja PBB untuk berkomunikasi langsung dengan pasukan Israel di Gaza, di antara langkah-langkah lainnya, kata para pejabat tersebut.

BACA JUGA:  PM Israel Benjamin Netanyahu Tidak Setuju Kesepakatan untuk Mengakhiri Perang di Gaza

Mereka berbicara dengan syarat anonim untuk membahas negosiasi yang sedang berlangsung dengan para pejabat Israel.

Pejabat PBB mengatakan belum ada keputusan akhir mengenai penangguhan operasi di Gaza dan pembicaraan dengan Israel masih berlangsung.

BACA JUGA:  Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Akan Kembali Diadili di Pengadilan Tipikor

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan di New York bahwa koordinator kemanusiaan PBB Muhannad Hadi telah menulis surat kepada militer Israel pada 17 Juni dan wakil menteri keamanan PBB, Gilles Michaud, berbicara dengan para pejabat militer Israel pada hari Senin.

Dujarric menyebut kondisi pekerja bantuan di wilayah itu "makin tidak dapat ditoleransi." Namun, ia mengatakan PBB "mendorong semua kontaknya" dengan Israel untuk menyelesaikan masalah tersebut dan mencatat bahwa "PBB tidak akan mengabaikan rakyat Gaza."

BACA JUGA:  KY Telusuri Dugaan Pelanggaran Etik Hakim yang Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh

Para pejabat AS sedang berbicara dengan PBB dan militer Israel untuk mencoba membantu menyelesaikan kekhawatiran PBB, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan hari Selasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News