Serangan Israel ke Lebanon Berisiko Menimbulkan Respons Militer Iran

Serangan Israel ke Lebanon Berisiko Menimbulkan Respons Militer Iran - GenPI.co
Amerika Serikat memperingatkan bahwa setiap serangan militer Israel ke Lebanon akan berisiko terhadap respons Iran. Foto: AP Photo/Leo Correa

GenPI.co - Perwira tinggi militer AS pada Minggu memperingatkan bahwa setiap serangan militer Israel ke Lebanon akan berisiko terhadap respons Iran dalam membela kelompok militan Hizbullah yang kuat di sana, sehingga memicu perang yang lebih luas yang dapat menempatkan pasukan AS di wilayah tersebut.

Dilansir AP News, Jenderal Angkatan Udara CQ Brown, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan Iran “akan lebih cenderung mendukung Hizbullah.”

Dia menambahkan bahwa Teheran mendukung militan Hamas di Gaza, namun akan memberikan dukungan lebih besar kepada Hizbullah “terutama jika mereka merasa bahwa Hizbullah sedang terancam secara signifikan.”

BACA JUGA:  Kemenkes Gaza Sebut 25 Orang Tewas dan 50 Terluka dalam Serangan Israel di Tenda Kamp

Brown berbicara kepada wartawan saat dia melakukan perjalanan ke Botswana untuk pertemuan para menteri pertahanan Afrika.

Para pejabat Israel mengancam akan melakukan serangan militer di Lebanon jika tidak ada negosiasi akhir yang bisa dilakukan untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan.

BACA JUGA:  PM Israel Benjamin Netanyahu Menyalahkan Joe Biden karena Menahan Senjata

Beberapa hari yang lalu, militer Israel mengatakan pihaknya telah “menyetujui dan memvalidasi” rencana serangan di Lebanon, bahkan ketika AS berupaya mencegah serangan lintas batas selama berbulan-bulan agar tidak berubah menjadi perang besar-besaran.

Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa dia berharap solusi diplomatik dapat dicapai tetapi dia mengatakan dia akan menyelesaikan masalah ini “dengan cara yang berbeda” jika diperlukan. ″Kami bisa bertarung di beberapa bidang dan kami siap melakukan itu,” katanya.

BACA JUGA:  Israel Bakal Hentikan Operasi Militer di Gaza, Tapi Peringatkan Soal Perang Lebanon

Para pejabat AS telah mencoba menjadi perantara solusi diplomatik terhadap konflik tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya