Jepang dan Selandia Baru Menyetujui Perjanjian Berrbagi Intelijen

Jepang dan Selandia Baru Menyetujui Perjanjian Berrbagi Intelijen - GenPI.co
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Jepang dan Selandia Baru pada Rabu menyetujui pakta berbagi intelijen ketika para pemimpin mereka berbagi keprihatinan. Foto: AP Photo/Susan Walsh

GenPI.co - Jepang dan Selandia Baru pada Rabu menyetujui pakta berbagi intelijen ketika para pemimpin mereka berbagi keprihatinan atas lingkungan keamanan yang makin menantang di kawasan, termasuk hubungan yang lebih erat antara Rusia dan Korea Utara.

Dilansir AP News, dalam pernyataan bersama, Perdana Menteri Fumio Kishida dan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan, di mana China makin tegas dalam menuntut klaim teritorialnya.

Kishida dan Luxon “menyambut baik perjanjian prinsip keamanan informasi” untuk memfasilitasi pertukaran informasi rahasia, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.

BACA JUGA:  Satelit Penelitian Iklim Eropa-Jepang Diluncurkan dari California Pakai Roket SpaceX

Kedua pemimpin juga sepakat untuk mempercepat pembicaraan menuju penandatanganan pakta yang memungkinkan pasukan kedua negara untuk berbagi dukungan logistik dan pasokan selama pelatihan bilateral dan operasi lainnya.

Di bawah strategi keamanan nasional Jepang tahun 2022, negara tersebut telah mempercepat pembangunan militer dan memperluas kemitraan pertahanan di tengah ancaman dari China, Korea Utara, dan Rusia.

BACA JUGA:  Zahra Muzdalifah Bongkar Perbedaan Pelatihan di Jepang dengan Timnas Indonesia

Kishida dan Luxon mengutuk “sekeras-kerasnya” peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia, termasuk pengiriman rudal balistik Korea Utara yang digunakan untuk melawan Ukraina ke Rusia, kata pernyataan bersama tersebut.

“Tidak ada waktu yang lebih penting daripada saat ini bagi kedua negara untuk terlibat bersama guna memahami dan menanggapi isu-isu regional yang serius di lingkungan Jepang,” kata Luxon pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan.

BACA JUGA:  Pengembangan Roket SpaceX Tidak Pasti, Miliarder Jepang Batalkan Perjalanan ke Bulan

Dia mengatakan kedua pemimpin membahas kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang dan “bagaimana Korea Utara memicu perang ilegal Rusia di Ukraina.”

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya