
GenPI.co - Seorang profesor universitas dipenjara pada hari Selasa di Estonia setelah dinyatakan bersalah melakukan mata-mata untuk intelijen militer Rusia, bagian dari kampanye sabotase, peperangan elektronik, dan pengumpulan informasi yang oleh para pejabat Estonia disalahkan pada Moskow.
Dilansir AP News, Viacheslav Morozov, seorang warga negara Rusia yang mengajar di universitas paling bergengsi di Estonia.
Morozov dijatuhi hukuman enam tahun tiga bulan penjara karena mengganggu keamanan negara Baltik selama 14 tahun ia beroperasi di negara tersebut hingga penangkapannya pada bulan Januari.
BACA JUGA: Siap Tempur! Rusia dan Belarus Latihan Tahap Kedua Senjata Nuklir Taktis
Para pejabat Estonia sangat keras kepala terhadap ancaman dari Rusia dan telah menghukum sejumlah orang yang melakukan tindakan mata-mata untuk Rusia dalam beberapa tahun terakhir.
Pengadilan Kabupaten Harju di ibu kota Estonia mengatakan Morozov mengumpulkan informasi tentang kebijakan pertahanan dan keamanan Estonia serta masyarakat dan infrastruktur yang terkait dengannya.
BACA JUGA: Operasi Internasional AS dan Polandia Melawan Disinformasi Rusia Soal Perang Ukraina
Estonia memiliki populasi berbahasa Rusia yang besar dan dokumen pengadilan mengatakan Morozov juga memberikan informasi kepada Moskow mengenai situasi yang melibatkan integrasi sosial dan masalah politik di negara tersebut.
Hubungan politik antara Rusia dan Estonia memburuk sejak tahun 1991, ketika Estonia memperoleh kembali kemerdekaannya dari bekas Uni Soviet.
BACA JUGA: Amerika Serikat Perluas Sanksi kepada Rusia untuk Cegah Negara Lain Jalin Kemitraan
Negara Baltik ini berbatasan dengan Rusia dan merupakan salah satu pendukung paling vokal Ukraina dan penyedia bantuan terbesar berdasarkan persentase produk domestik bruto.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News