
GenPI.co - Dermaga bantuan yang dibangun AS akan terlepas dari pantai Gaza untuk kedua kalinya karena gelombang laut yang buruk, kata dua pejabat AS pada Jumat, sehingga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang kelayakan jalur laut tersebut.
Dilansir AP News, warga Palestina menghadapi kelaparan yang meluas karena perang telah memutus aliran makanan, obat-obatan, dan pasokan lainnya.
Badan-badan PBB mengatakan lebih dari 1 juta orang di Gaza akan mengalami tingkat kelaparan tertinggi pada pertengahan Juli.
BACA JUGA: Dukung Garis Besar Rencana Gencatan Senjata di Gaza, Hamas Khawatir Israel Melanggar
Militer akan memindahkan dermaga tersebut pada Jumat malam hingga Sabtu untuk mencegah agar dermaga tersebut tidak pecah seperti yang terjadi pada akhir bulan lalu saat cuaca buruk, kata kedua pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas perencanaan militer.
Para pejabat memperkirakan dermaga itu akan kembali berfungsi dan beroperasi kembali pada minggu depan.
BACA JUGA: Kementerian Kesehatan Gaza Sebut 274 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel
Proyek senilai $230 juta ini telah dilanda masalah keamanan, logistik dan masalah lainnya sejak bantuan pertama kali disalurkan ke darat pada 17 Mei.
Meskipun bantuan telah diturunkan di daerah aman di darat selama beberapa hari, lembaga-lembaga kemanusiaan telah berhenti mengambil dan mendistribusikannya ke seluruh Gaza.
BACA JUGA: Dermaga yang Dibangun AS untuk Bawa Makanan ke Gaza Hadapi Tantangan Paling Serius
PBB sedang mempertimbangkan apakah mereka dapat dengan aman dan etis terus mengirimkan pasokan dari dermaga tersebut, setelah pasukan Israel menggunakan area dekat dermaga untuk mengevakuasi sandera dan seorang komando yang terluka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News