Hongaria Setuju untuk Tidak Memveto Dukungan NATO kepada Ukraina

Hongaria Setuju untuk Tidak Memveto Dukungan NATO kepada Ukraina - GenPI.co
Hongaria sepakat untuk tidak memveto dukungan NATO terhadap Ukraina, namun tidak akan menyediakan dana. (Foto: Reuters)

GenPI.co - Hongaria pada Rabu sepakat untuk tidak memveto dukungan NATO terhadap Ukraina, namun Perdana Menteri Viktor Orban bersikeras bahwa pemerintahnya tidak akan menyediakan dana maupun personel militer untuk upaya bantuan bersama apa pun.

Dilansir AP News, pada pertemuan puncak di Washington bulan depan, Presiden AS Joe Biden dan rekan-rekan NATO diperkirakan akan menyetujui sistem baru untuk memberikan bantuan keamanan dan pelatihan militer jangka panjang.

Sekutu Barat Ukraina berusaha meningkatkan dukungan militer untuk Kyiv ketika pasukan Rusia melancarkan serangan di sepanjang garis depan sepanjang lebih dari 1.000 kilometer (620 mil), mengambil keuntungan dari penundaan bantuan militer AS yang berkepanjangan.

BACA JUGA:  90 Negara Ambil Bagian dalam KTT Perdamaian Ukraina di Swiss, Rusia Tidak Akan Hadir

“Hongaria menegaskan pada pertemuan hari ini bahwa mereka tidak ingin menghalangi keputusan-keputusan di NATO yang merupakan keputusan-keputusan yang disepakati dan didukung oleh negara-negara anggota lainnya,” kata Orban kepada wartawan setelah pembicaraan di Budapest dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

“Saya meminta Sekretaris Jenderal untuk memperjelas bahwa semua tindakan militer di luar wilayah NATO hanya bersifat sukarela, sesuai dengan aturan NATO dan tradisi kami,” kata Orban, yang mencoba menyebut dirinya sebagai pembawa perdamaian.

BACA JUGA:  Joe Biden Meminta Maaf kepada Ukraina atas Penundaan Senjata

“Hongaria telah menerima jaminan yang kami perlukan.”

Sebagai sebuah organisasi, aliansi keamanan terbesar di dunia ini tidak mengirimkan senjata atau amunisi ke Ukraina dan tidak memiliki rencana untuk menempatkan pasukan di lapangan.

BACA JUGA:  AS Cabut Larangan Pengiriman Senjata ke Unit Militer Ukraina yang Kontroversial

Namun banyak dari anggotanya memberikan bantuan secara bilateral, dan bersama-sama memberikan lebih dari 90% dukungan militer negara tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya