
GenPI.co - Hamas mengatakan pada Selasa bahwa mereka memberikan jawaban kepada mediator atas proposal gencatan senjata di Gaza yang didukung AS, dan mengupayakan beberapa “amandemen” pada kesepakatan itu.
Dilansir AP News, tampaknya jawaban yang diberikan tidak sepenuhnya merupakan penerimaan langsung dari apa yang Amerika Serikat dorong, namun tetap menjaga negosiasi tetap berjalan mengenai penghentian perang delapan bulan.
Kementerian luar negeri Qatar dan Mesir, yang merupakan mediator utama bersama Amerika Serikat, menegaskan bahwa mereka telah menerima tanggapan Hamas dan mengatakan bahwa para mediator sedang mempelajarinya.
BACA JUGA: Menlu AS ke Timur Tengah, Proposal Gencatan Senjata Israel-Hamas Menemui Jalan Buntu
“Kami menerima jawaban yang disampaikan Hamas ke Qatar dan Mesir, dan kami sedang mengevaluasinya sekarang,” kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan di Washington.
Juru bicara Hamas Jihad Taha mengatakan tanggapan yang diberikan termasuk “amandemen yang menegaskan gencatan senjata, penarikan pasukan, rekonstruksi dan pertukaran (tahanan).” Taha tidak menjelaskan lebih lanjut.
BACA JUGA: PBB Bakal Bikin Pernyataan Israel dan Hamas Melanggar Hak-hak Anak
Namun meski mendukung garis besar kesepakatan tersebut, para pejabat Hamas telah menyatakan kekhawatirannya mengenai apakah Israel akan melaksanakan ketentuan-ketentuannya, khususnya mengakhiri pertempuran secara permanen dan penarikan penuh Israel dari Gaza sebagai imbalan atas pembebasan semua sandera yang ditahan oleh militan tersebut.
Meskipun AS telah mengatakan bahwa Israel menerima usulan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan sinyal yang bertentangan, dengan mengatakan bahwa Israel tidak akan berhenti sampai tujuannya untuk menghancurkan Hamas tercapai.
BACA JUGA: Amerika Serikat Melobi Negara-negara Arab Soal Gencatan Sejata ke Hamas
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berada di wilayah tersebut minggu ini untuk mencoba mendorong tercapainya kesepakatan tersebut, kunjungannya yang kedelapan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan memicu kampanye Israel di Gaza.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News