
GenPI.co - Rusia dan sekutunya Belarus pada Selasa meluncurkan latihan tahap kedua yang dimaksudkan untuk melatih pasukan mereka dalam senjata nuklir taktis, bagian dari upaya Kremlin untuk mencegah Barat meningkatkan dukungan terhadap Ukraina.
Dilansir AP News, saat mengumumkan manuver nuklir bulan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggapan terhadap “pernyataan provokatif dan ancaman dari pejabat Barat tertentu mengenai Federasi Rusia.”
Kremlin telah menyatakan kemarahannya setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia tidak mengecualikan pengerahan pasukan ke Ukraina.
BACA JUGA: Rusia Penjarakan Warga Negara Prancis Atas Tuduhan Mengumpulkan Data Militer
AS serta beberapa sekutu NATO lainnya mengizinkan Kyiv menggunakan senjata yang dipasok oleh mereka untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.
Berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa latihan tersebut dan menjaga kesiapan tempur adalah penting mengingat “keputusan dan tindakan bermusuhan” yang dilakukan AS dan sekutunya di Eropa dan “provokasi harian mereka.”
BACA JUGA: Emmanuel Macron dan Joe Biden Bahas Bantuan untuk Ukraina Melawan Rusia
Sergei Shoigu, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan dalam sambutannya yang diterbitkan Selasa bahwa manuver tersebut merupakan respons terhadap “dukungan Barat terhadap rezim Kyiv, keterlibatan aktif pasukan NATO dalam operasi tempur di Ukraina dan izin efektif bagi Kyiv untuk meluncurkan rudal, serangan terhadap fasilitas sipil Rusia.”
Dia menambahkan bahwa latihan tersebut juga merupakan bagian dari reaksi Moskow terhadap sekutu NATO yang meningkatkan potensi militer mereka di dekat perbatasan Rusia.
BACA JUGA: Ukraina Klaim Berhasil Menyerang Pesawat Tempur Ultra-modern Rusia
Selama latihan tahap kedua yang dimulai Selasa, pasukan Rusia dan Belarusia akan menjalani pelatihan bersama mengenai senjata nuklir non-strategis yang digunakan dalam pertempuran, kata Kementerian Pertahanan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News