
GenPI.co - Korea Selatan pada Selasa mengatakan pihaknya menangguhkan sepenuhnya perjanjian militer yang kontroversial dengan Korea Utara untuk melanjutkan aktivitas militer garis depan.
Dilansir AP News, ketegangan antara kedua negara yang bertikai meningkat terkait peluncuran balon pembawa sampah oleh Korea Utara baru-baru ini.
Korea Utara tidak segera memberikan tanggapan, namun dimulainya kembali latihan penembakan atau siaran propaganda melalui pengeras suara di Korea Selatan kemungkinan akan mendorong Korea Utara untuk mengambil langkah serupa atau lebih kuat di sepanjang perbatasan kedua negara yang tegang.
BACA JUGA: Uni Eropa Jatuhkan Sanksi kepada Korea Utara Gegara Dukung Rusia dan Program Nuklir
Dalam seminggu terakhir, Korea Utara menggunakan balon untuk menjatuhkan kotoran, puntung rokok, potongan kain, dan kertas bekas ke Korea Selatan.
Korea Selatan menanggapinya dengan menjanjikan pembalasan yang “tak tertahankan”.
BACA JUGA: Korea Selatan Bersumpah Akan Melakukan Pembalasan, Korut Setop Kirim Balon Sampah
Korea Utara mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan menghentikan kampanye balonnya.
Dewan Kabinet Korea Selatan dan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Selasa menyetujui proposal untuk menangguhkan perjanjian antar-Korea tahun 2018 mengenai penurunan ketegangan militer di garis depan.
BACA JUGA: Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korsel Saat Kim Jong Un Menggandakan Ambisi Satelit
Para pejabat mengatakan penangguhan itu mulai berlaku Selasa malam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News