
GenPI.co - Mesir pada Jumat mengatakan pihaknya setuju untuk mengirim truk bantuan kemanusiaan PBB melalui penyeberangan utama Israel ke Gaza, namun tidak jelas apakah mereka akan dapat memasuki wilayah tersebut ketika pertempuran berkecamuk di kota selatan Rafah.
Dilansir AP News, krisis kemanusiaan di Gaza semakin meningkat ketika PBB dan badan-badan bantuan lainnya mengatakan masuknya makanan dan pasokan lain ke mereka telah menurun drastis sejak serangan Israel di Rafah dimulai lebih dari dua minggu.
Pada hari Jumat, pengadilan tinggi PBB, Mahkamah Internasional, memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan Rafah, meskipun Israel kemungkinan besar tidak akan mematuhinya.
BACA JUGA: Badan Pangan PBB Memperingatkan Jalur Laut Baru AS untuk Bantuan Gaza Mungkin Gagal
Inti permasalahannya terletak pada dua penyeberangan utama yang dilalui oleh sekitar 300 truk bantuan setiap harinya yang mengalir ke Gaza sebelum serangan dimulai.
Pasukan Israel merebut penyeberangan Rafah ke Mesir, yang sudah tidak beroperasi lagi sejak saat itu.
BACA JUGA: Hamas Tetap Melakukan Perlawanan di Gaza, Israel Hadapi Pilihan yang Buruk
Persimpangan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza tetap dibuka, dan Israel mengatakan pihaknya mengirim ratusan truk setiap hari ke sana.
Namun meski truk-truk komersial berhasil menyeberang, PBB mengatakan pihaknya tidak dapat mencapai Kerem Shalom untuk mengambil bantuan karena pertempuran di wilayah tersebut membuatnya terlalu berbahaya.
BACA JUGA: Mahkamah Agung PBB Putuskan Permohonan agar Israel Hentikan Operasi Militer di Gaza
Akibatnya, PBB menyatakan hanya menerima 143 truk dari penyeberangan dalam 19 hari terakhir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News