Joe Biden Sebut Perang Israel-Hamas di Gaza Membuat Hatinya Patah

Joe Biden Sebut Perang Israel-Hamas di Gaza Membuat Hatinya Patah - GenPI.co
Presiden Joe Biden menyampaikan pengakuannya yang paling langsung atas penderitaan mahasiswa AS atas perang Israel-Hamas. Foto: AP/Evan Vucci

GenPI.co - Presiden Joe Biden pada hari Minggu menyampaikan pengakuannya yang paling langsung atas penderitaan mahasiswa AS atas perang Israel-Hamas, dengan mengatakan kepada lulusan Black Morehouse College bahwa dia mendengar suara protes mereka dan adegan konflik di Gaza pecah.

Dilansir AP News, “Saya mendukung protes damai tanpa kekerasan,” katanya kepada para mahasiswa di perguruan tinggi yang semuanya laki-laki, beberapa di antaranya mengenakan syal Palestina yang dikenal sebagai keffiyeh di bahu mereka di atas gaun wisuda hitam mereka.

“Suaramu harus didengar, dan aku berjanji akan mendengarkannya.”

BACA JUGA:  Berbeda Pandangan Soal Perang Gaza, Hubungan Joe Biden dan PM Israel Menjadi Rumit

Biden mengatakan ada krisis kemanusiaan di Gaza, “itulah sebabnya saya menyerukan gencatan senjata segera untuk menghentikan pertempuran” dan membawa pulang sandera yang masih ditahan oleh Hamas setelah militannya menyerang Israel pada 7 Oktober.

“Ini adalah salah satu masalah tersulit dan paling rumit di dunia,” kata Biden.

BACA JUGA:  Joe Biden Tegaskan AS Tidak Akan Memasok Senjata kepada Israel untuk Serang Rafah

“Tidak ada yang mudah dalam hal ini. Saya tahu ini membuat marah dan frustrasi banyak dari Anda, termasuk keluarga saya. Tapi yang terpenting, aku tahu itu menghancurkan hatimu. Itu juga menghancurkan milikku.”

Hingga saat ini, Biden membatasi komentar publiknya seputar protes di kampus-kampus AS hanya pada penegakan hak untuk melakukan protes damai.

BACA JUGA:  Jepang dan India Kecam Penyataan Joe Biden Soal Negara Xenofobia

Pidato tersebut, dan pidato terpisah yang ia sampaikan pada Minggu malam di Detroit, adalah bagian dari upaya presiden dari Partai Demokrat untuk menjangkau konstituen kulit hitam, yang dukungannya di antara para pemilih telah melunak sejak dukungan kuat mereka membantu menempatkannya di Ruang Oval.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya