Vladimir Putin dan Xi Jinping Tegaskan Kemitraan Tanpa Batas yang Mendalam

Vladimir Putin dan Xi Jinping Tegaskan Kemitraan Tanpa Batas yang Mendalam - GenPI.co
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menegaskan kembali kemitraan tanpa batas. (foto: Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS)

GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping pada Kamis menegaskan kembali kemitraan tanpa batas mereka yang makin mendalam ketika kedua negara menghadapi meningkatnya ketegangan dengan Barat.

Dilansir AP News, mereka mengkritik aliansi militer AS di kawasan Asia dan Pasifik.

Pada pertemuan puncak mereka di Beijing, Putin berterima kasih kepada Xi atas usulan China untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang telah ditolak oleh Ukraina dan pendukung Baratnya karena sebagian besar mengikuti garis Kremlin.

BACA JUGA:  Ukraina Dapat Bantuan USD 400 Juta dari AS untuk Menahan Pergerakan Rusia

Kunjungan kenegaraan Putin selama dua hari ke salah satu sekutu dan mitra dagang terkuatnya terjadi ketika pasukan Rusia melancarkan serangan di wilayah Kharkiv, Ukraina timur laut, yang merupakan serangan perbatasan paling signifikan sejak invasi skala penuh dimulai pada 24 Februari 2022.

China mengklaim mengambil posisi netral dalam konflik tersebut, namun mereka mendukung anggapan Kremlin bahwa Rusia diprovokasi untuk menyerang Ukraina oleh Barat, dan China terus memasok komponen-komponen penting yang dibutuhkan Moskow untuk produksi senjata.

BACA JUGA:  Ketegangan Rusia dan Ukraina Tak Kunjung Mereda, Belarus Luncurkan Latihan Nuklir

China, yang tidak mengkritik invasi tersebut, mengusulkan rencana perdamaian yang luas pada tahun 2023, menyerukan gencatan senjata dan pembicaraan langsung antara Moskow dan Kyiv.

Rencana tersebut ditolak oleh Ukraina dan negara-negara Barat karena gagal menyerukan Rusia untuk meninggalkan wilayah pendudukan Ukraina.

BACA JUGA:  Rusia Merebut 5 Desa di Timur Laut Ukraina, Lebih dari 1.700 Warga Mengungsi

China juga memberikan persetujuan retoris terhadap narasi Rusia mengenai Nazisme di Ukraina, melalui pernyataan bersama pada hari Kamis yang mengatakan Moskow dan Beijing harus membela tatanan pasca-Perang Dunia II dan “mengutuk keras pemujaan atau bahkan upaya untuk menghidupkan kembali Nazisme dan militerisme.”

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya