
GenPI.co - Afrika Selatan mengatakan kepada pengadilan tinggi PBB pada Kamis bahwa situasi di Gaza telah mencapai tahap baru dan mengerikan.
Dilansir AP News, negera itu mengupayakan tindakan darurat untuk menghentikan operasi militer Israel di kota Rafah di wilayah selatan wilayah tersebut.
Ini adalah ketiga kalinya Mahkamah Internasional mengadakan sidang mengenai konflik di Gaza sejak Afrika Selatan mengajukan tuntutan ke pengadilan yang bermarkas di Den Haag pada bulan Desember dengan tuduhan Israel melakukan genosida.
BACA JUGA: Ancaman AS Menahan Kiriman Senjata Tidak Menghalangi Israel Gempur Gaza
“Tujuh bulan yang lalu Afrika Selatan tidak dapat membayangkan bahwa sebagian besar Gaza akan terhapus dari peta,” duta besar negara tersebut untuk Belanda, Vusimuzi Madonsela, mengatakan kepada panel yang terdiri dari 15 hakim internasional pada hari Kamis.
Dalam dengar pendapat awal tahun ini, Israel membantah keras melakukan genosida di Gaza, dan mengatakan pihaknya melakukan semua yang mereka bisa untuk menyelamatkan warga sipil dan hanya menargetkan militan Hamas.
BACA JUGA: Waspda Perang di Gaza dan Ukraina, Turki-Yunani Mengesampingkan Permusuhan
Negara tersebut mengatakan Rafah adalah benteng terakhir kelompok militan tersebut.
Afrika Selatan berpendapat bahwa operasi militer tersebut jauh melampaui pembelaan diri yang dapat dibenarkan.
BACA JUGA: Israel Bakal Perluas Serangan di Gaza, Warga Palestina Meninggalkan Rafah
“Tindakan Israel di Rafah adalah bagian dari tujuan akhir. Ini adalah langkah terakhir dalam kehancuran Gaza,” kata pengacara Vaughan Lowe.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News