GenPI.co 
GenPI.co - Turki dan Yunani menguji inisiatif persahabatan yang telah terjalin selama lima bulan pada Senin ketika Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengunjungi Ankara.
Kedua anggota NATO, yang saling bermusuhan selama beberapa dekade, perbatasan yang tegang dan perairan yang disengketakan, sepakat untuk mengesampingkan perselisihan sejak bulan Desember lalu.
Sebaliknya, mereka fokus pada perdagangan dan energi, memperbaiki ikatan budaya dan sejumlah hal lain yang masuk dalam agenda positif.
BACA JUGA: Serangan Israel di Rafah Bakal Bahayakan Perundingan Gencatan Senjata, Kata AS
Pertemuan ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan menyusul solidaritas yang ditunjukkan Athena kepada Ankara setelah gempa bumi dahsyat melanda Turki selatan tahun lalu.
Kedua pemimpin mempunyai perbedaan pendapat yang tajam mengenai perang Israel-Hamas, namun ingin menahan ketidakstabilan lebih lanjut di Mediterania timur karena konflik juga terus berkecamuk di Ukraina.
BACA JUGA: Medan Perang Memburuk, Pasukan Ukraina Mundur dan Menunggu Pasokan Senjata
“Kami selalu melakukan diskusi dengan Turki dengan keyakinan dan tanpa ilusi bahwa posisi Turki tidak akan berubah dari waktu ke waktu,” kata Mitsotakis.
“Meskipun demikian, saya pikir sangat penting bahwa ketika kita berbeda pendapat, saluran komunikasi harus selalu terbuka.”
BACA JUGA: Pernyataan Prancis dan Inggris Soal Perang di Ukraina Dapat Perdalam Ketegangan
“Kita harus tidak setuju tanpa ketegangan dan tanpa hal ini yang selalu menyebabkan eskalasi di lapangan,” tambahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
