
GenPI.co - Puluhan ribu warga Palestina yang terlantar dan kelelahan telah mengemas tenda dan barang-barang lainnya dan meninggalkan Kota Rafah di selatan menuju bagian lain Gaza, menurut PBB.
Dilansir AP News, Israel telah berulang kali mengancam akan menyerang Rafah , dengan mengatakan bahwa Rafah adalah benteng terakhir militan Hamas.
Sekitar 1,3 juta warga Palestina, lebih dari separuh populasi Gaza, mencari perlindungan di kota tersebut.
BACA JUGA: PBB Sebut Gaza Utara Kini Berada dalam Kelaparan Besar-besaran
“Ke mana kita harus pergi? Di manakah dunia ini, yang hanya mengawasi kita?” kata Ahmad Abed yang memiliki seorang putri berusia 8 bulan. “Sepertinya kita adalah domba.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis bahwa ancaman AS untuk menahan sejumlah senjata tidak akan menghalangi Israel untuk memperluas serangannya di Gaza.
BACA JUGA: Israel Kuasai Perbatasan Rafah di Gaza, Amerika Serikat Sebut Operasi Terbatas
Operasi terbatas Israel awal pekan ini menguasai sisi Gaza di perbatasan Rafah dengan Mesir, sehingga membuat operasi kemanusiaan berada dalam krisis.
Korban tewas akibat perang di Gaza telah melonjak menjadi lebih dari 34.500 orang, menurut pejabat kesehatan setempat , dan menyebabkan kerusakan besar pada apartemen, rumah sakit, masjid dan sekolah di beberapa kota.
BACA JUGA: Amerika Serikat Akan Sampaikan Putusan Resmi Soal Serangan Udara Israel ke Gaza
PBB mengatakan Gaza bagian utara sudah berada dalam kondisi “kelaparan besar-besaran.”
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News