
GenPI.co - Amerika Serikat pada Rabu menjatuhkan sanksi baru kepada ratusan perusahaan dan orang-orang yang terkait dengan program pengembangan senjata Rusia.
Dilansir AP News, lebih dari selusin entitas China yang dituduh membantu Moskow menemukan solusi atas hukuman sebelumnya, dan individu yang terkait dengan kematian Kremlin, pemimpin oposisi Alexei Navalny.
Tindakan yang dilakukan oleh Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri ini menargetkan pangkalan industri militer Rusia, program senjata kimia, serta orang-orang dan perusahaan di negara ketiga yang membantu Rusia memperoleh komponen senjata.
BACA JUGA: Bantuan Militer dari AS Membantu Ukraina Menghambat Serangan Rusia
Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan tindakan tersebut “akan semakin mengganggu dan melemahkan upaya perang Rusia dengan mengejar pangkalan industri militernya dan jaringan penghindaran yang membantu memasoknya.”
Sementara itu, Senat memberikan persetujuan akhir terhadap undang-undang yang melarang impor uranium Rusia, sehingga meningkatkan upaya AS untuk mengganggu perang Rusia di Ukraina.
BACA JUGA: Lukman Sardi Menangis Lihat Antusiasme Penonton Film Glenn Fredly The Movie
Presiden Demokrat Joe Biden diperkirakan akan menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.
Sekitar 12% uranium yang digunakan untuk menghasilkan listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir AS diimpor dari Rusia, menurut Administrasi Informasi Energi AS.
BACA JUGA: Rusia Memveto Resolusi PBB Soal Larangan Perlombaan Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan pada hari Rabu bahwa Biden memiliki kekhawatiran yang sama dengan anggota parlemen tentang ketergantungan AS pada Rusia untuk uranium yang diperkaya rendah guna mendukung armada nuklir dalam negerinya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News