
Otopsi Palestina mengatakan Omar Assad, 78, memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, namun menderita serangan jantung yang disebabkan oleh “kekerasan eksternal.”
Dikatakan bahwa dokter menemukan memar di kepalanya, kemerahan di pergelangan tangannya karena diikat, dan pendarahan di kelopak matanya karena matanya ditutup rapat.
Investigasi militer menyebutkan bahwa tentara Israel berasumsi bahwa Assad sedang tidur ketika mereka memotong kabel yang mengikat tangannya.
BACA JUGA: G7 Meminta Iran dan Israel Tidak Membiarkan Konflik Bertambah Buruk
Mereka tidak menawarkan bantuan medis ketika mereka melihat bahwa dia tidak responsif dan meninggalkan tempat kejadian tanpa memeriksa apakah dia masih hidup. (*)
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News