
GenPI.co - IA NGANTUK. Matanya terpejam. Sesaat kemudian kepalanya tertekuk ke dada. Lalu terbangun. Untuk mengantuk lagi. Terpejam lagi. Kepalanya tertekuk lagi.
Banyak spekulasi: mengapa Donald Trump sampai terkantuk dua kali. Padahal ia lagi duduk di ruang sidang pengadilan New York. Kamis lalu.
Anda sudah tahu: Trump sangat kesal menjadi terdakwa di pengadilan kriminal. Mungkin mengantuk adalah cara Trump untuk melampiaskan kekesalan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Emas Bodoh
Ia kesal. Tapi tidak berdaya. Pengadilan sudah menetapkan: ia harus diadili. Di Amerika, siapa pun tidak bisa melawan hakim. Pun seorang mantan presiden galak –calon presiden pula.
Yang sedang kita bicarakan ini adalah perkara yang lain lagi: soal uang tutup mulut pada wanita komersial yang pernah ia gauli. Berarti perkara ketiga yang disidangkan akhir-akhir ini.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Nilai Wong
Trump sudah berusaha keras untuk menghindar dari perkara ketiga ini. Cara yang paling kotor pun sudah ia lakukan: menyerang pribadi keluarga hakim. Lewat medsos.
Tapi hakim tidak kurang lakon. Ia keluarkan dua gage: awalnya Trump hanya dilarang membicarakan pribadi hakim.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Nilai 95
Trump tidak kalah pandai. Ia pun ganti menyerang keluarga hakim. Gage diperluas: Trump dilarang menyerang hakim dan keluarga hakim.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News