
GenPI.co - Militer Israel mengatakan angkatan udaranya pada Senin menyerang sasaran kelompok militan Hizbullah jauh di dalam Lebanon, sementara para pejabat Lebanon mengatakan sasaran-sasaran tersebut diserang di dekat kota Baalbek di timur laut.
Dilansir AP News, setidaknya dua anggota Hizbullah tewas dalam serangan itu, kata seorang pejabat kelompok militan Lebanon.
Serangan tersebut merupakan yang terdalam di Lebanon sejak perang Israel-Hamas dimulai lebih dari empat bulan lalu.
BACA JUGA: AS Tidak Setuju Pengadilan Tinggi PBB Mendesak Israel Menarik Diri dari Palestina
Hal ini terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bersumpah untuk meningkatkan serangan terhadap Hizbullah bahkan jika gencatan senjata dicapai dengan Hamas di Jalur Gaza.
Serangan tersebut, yang terjadi tak lama setelah Hizbullah mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Israel.
BACA JUGA: Israel Berencana Bangun 3.300 Rumah Baru di Tepi Barat
Kemungkinan akan meningkatkan ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel ketika pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza sedang berlangsung.
Sore harinya, Hizbullah mengatakan pihaknya membalas serangan udara di dekat Baalbek dengan menembakkan 60 roket Katyusha ke arah komando divisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel di Suriah.
BACA JUGA: Presiden Brasil Bandingkan Perang Gaza dengan Holocaust, Israel Meradang
Militer Israel membenarkan bahwa puluhan roket diluncurkan dari Lebanon menuju Israel pada Senin sore.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News