
Satu-satunya kotak yang dapat diperoleh adalah warna yang tidak populer, yakni oranye.
Emile-Maurice dengan cerdik menambahkan pita cokelat dan logo mata gambar kuda ke kotak-kotak ini, sehingga melahirkan kemasan khas Hermes.
Warna oranye Hermes mengalami variasi seiring berjalannya waktu, menjadi stabil hingga bentuknya yang sekarang setelah tahun 1960-an.
BACA JUGA: 3 Cara Mendukung Fesyen Berkelanjutan, Kamu Masih Bisa Tampil Menawan
Penggunaan warna ini secara konsisten telah mengubahnya menjadi indikator asal-usul asli, meskipun status hukumnya menambah lapisan yang menarik.
Meskipun Hermes telah mendaftarkan merek dagang untuk warnanya di seluruh dunia, Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa, pada tahun 2005, menolak mendaftrakan warna tersebut sebagai merek dagang.
BACA JUGA: JMFW 2024 Siap Melenggang, Fesyen Modest Lokal Tampilkan Koleksi Berkelas
Para juri berpendapat bahwa warna oranye terllau umum untuk dikaitkan secara eksklusif dengan satu merek, sehingga kurang memiliki kekhasan.
Juri juga berpendapat bahwa konsumen tidak hanya mengidentifikasi merek berdasarkan warna dan pemebrian merek dagang untuk suatu warna akan menyiratkan monopolo yang tidak dapat dibenarkan.
BACA JUGA: 3 Tren Fesyen Bakal Booming untuk Dikenakan Saat Cuaca Dingin
Meskipun ada upaya banding berikutnya, perjuangan hukum masih terus berlangsung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News