Catatan Dahlan Iskan: Koran Tua

Catatan Dahlan Iskan: Koran Tua - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Wartawan se-Amerika protes keras. Media nasional meributkannya. Inilah koran terkecil yang mendapat pembelaan dari koran terbesar. Di seluruh Amerika. Termasuk The New York Times dan Wall Street Journal.

Record sudah berumur 150 tahun. Kecil tapi tahan lama. Dulu asyik ketika hanya bisa memberitakan siapa makan malam dengan siapa di warung mana. Memang jarang ada peristiwa yang layak menjadi berita di desa itu.

Dulu, Bill dan istri bekerja di koran itu. Ketika dijual oleh pemilik lamanya, Bill dan istri membelinya. Sampai Bill meninggal dunia 20 tahun lalu. Sang istri meneruskannya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Profesor Peternakan: Telo ND

Tentu saya pernah lewat desa ini: hanya sepelemparan batu dari desa tempat cucunya Pak Iskan sekolah SMA. Kalau musim dingin saljunya tebal. Kalau ke sini sering lewat Denver. Naik mobil. Begitu juga baliknya. 

Ketika pesawat dari Denver tidak bisa terbang, akibat badai salju, saya naik kereta api Amtrak. Dari Denver ke Salt Lake City. Sehari penuh. Keretanya kuno banget, untuk ukuran Tiongkok. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal PT KAI: Besar Baru

Sambung ke Nevada utara. Satu hari penuh lagi. Sambung ke Reno dan terus ke San Francisco. Sehari penuh berikutnya.

Buntut meninggalnya Ny Meyer ini pasti panjang. Di sana tidak akan ada yang bisa ditutup-tutupi. Yang paling disesalkan anak Ny Meyer adalah penyebab meninggalnya sang ibu. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Amerika: Pilih Tengah

"Ibu saya hidup dengan penuh kedamaian dan bahagia. Di hari terakhir justru dalam keadaan tertekan dan merasa diserang oleh polisi," kata Eric Meyer, sang anak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya