
Mingguan Record dapat info bahwa si pemilik warung masih terlihat mengemudikan mobil. Uniknya koran itu belum memuat berita apa pun terkait itu.
Tapi orang di desa Marion ada yang sudah tahu bahwa Record akan memuatnya. Terbitnya desas-desus lebih cepat beredar dari berita koran.
Bagaimana polisi bisa menggeledah kantor koran dan rumah pemiliknya? Padahal belum ada bukti koran tersebut sudah memuat beritanya? Bagaimana pula hakim bisa menerbitkan izin penggeledahan?
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Profesor Peternakan: Telo ND
Rupanya polisi dapat laporan bahwa Record mendapatkan info pelanggaran hukum dari cara yang dianggap melanggar hukum. Yakni lewat monitor jalur komunikasi antar polisi.
Jalur komunikasi itu rupanya ngowos, bocor. Pembicaraan antar polisi bisa diikuti oleh Ny Meyer. Sejak lama. Ny Meyer asyik sekali bisa mendengarkan semua itu. Lalu dijadikan bahan awal untuk penggalian berita selanjutnya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal PT KAI: Besar Baru
Ini mengingatkan saya akan wartawan kami bernama Eddy Sudaryono. Sudah 20 tahun sakit-sakitan. Ia wartawan untuk liputan kriminalitas.
Eddy selalu membawa handy talky. Rupanya terhubung dengan pemancar polisi. Eddy tahu peristiwa kriminal sama cepat dengan polisi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Amerika: Pilih Tengah
Belakangan di dekat kantor Record dipasangi tower. Sejak itu sinyal komunikasi antar polisi tidak bisa diikuti Ny Meyer lagi. Tapi dia tetap bisa mendapat info soal pemilik restoran yang dihukum puasa mengemudi tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News