
Maka Prigozhin sendiri adalah salah satu tokoh Rusia yang diincar Amerika Serikat. Termasuk yang sudah dijatuhi sanksi.
Pembangunan tentara swakarsa itu akhirnya menyulitkan Putin sendiri. Kian besar kekuatannya kian berpotensi menimbulkan masalah keseimbangan kekuatan militer di dalam negeri.
Pasukan swakarsa seperti itu, kita juga pernah punya. Kecil-kecilan. Belum sampai bersenjata. Di tahun 1998-1999. Di awal reformasi. Sempat pula jadi isu politik di antara para elite jenderal saat itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Bulan BK
Siapa pun pemimpin yang merasa sulit menggerakkan tentara cenderung membangun pasukan swakarsa. Pun ketika menjelang G30S/PKI dulu.
Akhirnya membubarkan tentara swakarsa sering sulit. Resminya bisa saja sudah dibubarkan tapi kekecewaannya panjang. Lalu menimbulkan masalah sosial. Itu karena latar belakang mereka banyak yang preman, residivis dan tentara yang desersi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kereta Cepat: Bulan Madu
Di Rusia, pasukan swakarsa itu, Anda sudah tahu: diberi nama Wagner. Latar belakang Prigozhin sendiri juga preman besar. Pencuri, perampok, penjahat, dan segala macam kepremanan lainnya. Lalu dipakai penguasa. Dijadikan pengusaha besar –sebagai sumber pembiayaan non-APBN.
Maka Prigozhin punya peran baru sambil tetap sebagai preman yang diakui dan dipakai penguasa.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Badai Berlalu
Umurnya kini sudah 62 tahun, tapi preman kan tidak mengenal umur. Tidak ada istilah preman tua kian bijaksana. Kian tua ia justru kian mengancam tuannya. (Dahlan Iskan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News