Catatan Dahlan Iskan: Safari Nanjing

Catatan Dahlan Iskan: Safari Nanjing - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Di lantai bawah meja makan sudah penuh makanan. Ada tujuh piring besar. Masing-masing penuh dengan makanan: sayur, daging, telur dadar, mie dan roti.

"Tarawih di sini?" tanya imam.

"Tidak," jawab kami. "Kami ada urusan lain".

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kereta Cepat Tiongkok: Safari Tianjin

Kami memang sudah janjian makan malam dengan para mahasiswa itu. Saya serahkan ke mahasiswi mau makan besar di mana. Mereka pilih di restoran Aladin. Sekitar 1,5 km dari masjid.

"Siapa yang pilih resto ini," tanya saya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Safari Tiongkok

"Sasa," jawab Ika.

Sasa bijaksana. Ia Hindu. Ia pilihkan resto halal. Itulah resto Xinjiang. Dengan satenya yang besar-besar. Dengan tusuk satenya berupa ranting pohon dari Xinjiang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal DPR Malaysia: Penyamun Bohong

Selesai makan barulah mereka minta bisa diskusi dengan saya. Seru juga. Ini kali kedua saya makan bersama mahasiswa kita di Nanjing. Setelah lima tahun tidak ke Nanjing. (Dahlan Iskan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya