Catatan Dahlan Iskan: Safari Nanjing

Catatan Dahlan Iskan: Safari Nanjing - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Di bagian dadanya ada bendera Tiongkok. Mencolok. Rupanya itulah baju resmi imam masjid di Nanjing. Di kepalanya diigalkan serban. Dengan ekor sepanjang punggung di bagian belakang kepala.

"Assalamu'alaikum," katanya pada kami. Kami jawab salam itu dengan baik.

"Jadi satu saja," katanya dalam bahasa Mandarin. "Kumpul satu meja," tambahnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kereta Cepat Tiongkok: Safari Tianjin

"Tapi kami tadi diminta terpisah antara yang laki dan perempuan," ujar Ike Erike mahasiswi asal Cibinong, Bogor. Ike, berjilbab, menjabat ketua mahasiswa Indonesia di Nanjing. Ada 150 mahasiswa kita di kota itu.

"Tidak usah terpisah. Boleh jadi satu meja," ujar sang Imam sambil minta para mahasiswi bergabung di meja mahasiswa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Safari Tiongkok

Sepuluh menit sebelum waktu berbuka, kursi-kursi di seputar meja ruang bawah itu sudah penuh. Lalu Imam tersebut mengajar mereka untuk mengucapkan beberapa kalimat dalam bahasa Arab. Agar ditirukan serentak dengan keras.

Misalnya kata Assalamu'alaikum. Diulangi sampai 10 kali. Lalu kata Waalaikum salam. Juga sepuluh kali. Ada lagi kata ashadualla ilaha illallah wa ashhadu. Kalimat itu diulang-ulang oleh para jamaah. Dengan suara keras. Banyak kali. Lalu lanjutan sahadat itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal DPR Malaysia: Penyamun Bohong

Ketika semua hafalan itu diajarkan, beberapa wanita berjilbab mengisi meja dengan kurma. Juga dengan buah stroberi menor-menor. Lalu minuman botol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya