Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Salam Karma

Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Salam Karma - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Di dalam Central Park polisi justru menemukan Meili yang tergeletak. Terkulai. Pingsan. Sampai tiga hari kemudian belum tahu kalau yang pingsan itu bernama Meili.

Peristiwa ini sangat menarik perhatian: Central Park, gadis 28 tahun diperkosa, segerombolan remaja kulit hitam, pingsan belum siuman pun setelah 10 hari, luka-luka di sekujur badan, kepala retak.

Media mem-blow up habis-habisan. Karena melibatkan anak di bawah umur dan pemerkosaan, media membuat istilah sendiri untuk peristiwa itu: Kegilaan Central Park Lima.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Safari Ramadan: Kambing Gemuk

Polisi lantas melakukan serangkaian penangkapan. Sekitar 20 remaja diciduk. Akhirnya ditetapkan: lima anak sebagai pelaku Kegilaan Central Park Lima.

Satu di antara lima itu mengaku berumur 16 tahun. Namanya Yusef Salam. Dengan pengakuan itu Salam dianggap sudah dewasa. Ia pun ditahan di rumah tahanan umum. Sedang lainnya ditahan di tempat pendidikan anak.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dalang: Anshor Laris

Salam ternyata berumur 15 tahun juga. Mungkin awalnya ia kurang peduli dengan umur. Tapi itu sangat merugikan dirinya. ''Salam pernah berbohong''. Ini menjadi salah satu kelemahannya dalam proses sidang berikutnya.

Peristiwa ini tidak hanya dramatis, tapi juga sensitif. Teknologi juga belum begitu maju. Terutama teknologi DNA. Masalah ras, masalah agama, masalah keamanan dan kesenjangan campur jadi satu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: No Gag

Seorang pendeta gereja ortodok Abisinia membuat pernyataan: setiap kali ada gadis kulit putih yang diperkosa pikiran orang langsung pada pelakunya pasti anak muda kulit hitam. Itulah Amerika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya