
Sempurna sekali kejahatan terhadap Meili. Dia ditemukan dalam keadaan koma: sudah pukul 01.00 dini hari. Dan Meili tetap koma sampai iklan itu terbit. Begitu berat penganiayaan terhadap gadis Meili.
Ditemukanlah rambut kemaluan laki-laki, sidik jari dan sisa sperma di dalam v**ina Meili. Itulah bukti kuat untuk membawa perkara ini ke pengadilan.
Malam itu, pukul 20.30, Meili jogging di Central Park. Di taman ini memang banyak orang berolah raga. Jalan kaki, jogging, bersepeda.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Safari Ramadan: Kambing Gemuk
Akhir April adalah bulan yang sangat nyaman di New York. Udara sejuk. Sudah tidak dingin tapi belum panas. Pukul 20.00 juga belum terasa terlalu gelap.
Daun-daun di Central Park sudah hijau sempurna. Bunga-bunga berkembang lagi endel-endel-nya. Musim semi sudah membuahkan hasil kesempurnaannya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Dalang: Anshor Laris
Meili jogging di dalamnya. Malam itu segerombolan remaja juga berlarian di Central Park. Sekitar 20 remaja. Semuanya kulit hitam –kecuali satu keturunan Spanyol. Mereka dari kampung tidak jauh dari Central Park.
Seorang pesepeda dipukul. Terjengkang. Makanannya diambil. Minumannya dirampas: bir. Mereka tertawa-tawa. Usia mereka 14 dan 15 tahun. Pesepeda inilah yang lari dan kemudian melapor ke polisi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: No Gag
Ketika polisi tiba. Gerombolan remaja itu sudah tidak ada di Central Park. Polisi terus menyisir taman yang begitu luas: 3,5 kilometer persegi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News