
GenPI.co - Kebocoran gas metana dari jalur pipa Nord Stream di Swedia mengancam ekosistem di sekitarnya rusak.
Seperti diketahui, sudah lebih dari dua bulan kebocoran tersebut terjadi.
Menurut Badan Energi Denmark, jalur pipa tersebut menyimpan sekitar 778 juta meter kubik metana ketika mengalami kerusakan.
BACA JUGA: Ukraina Dapat Bantuan USD 102 Juta dari Swedia, Rusia Siap-siap
University of Gothenburg, Swedia, meneliti bahwa sebagian besar gas metana yang bocor dari jalur pipa di dasar Laut Baltik tersebut tidak naik ke atmosfer.
“Sebaliknya, metana larut dalam air dan menyebar mengikuti arus," ujar Peneliti University of Gothenburg Bastien Queste dalam siaran pers, dilansir dari Antara, Senin (12/12).
BACA JUGA: Eskalasi Kekerasan, Perdana Menteri Swedia Tuding Imigran
Queste mengatakan pihaknya melihat tingkat metana yang sangat tinggi dalam dua pekan pertama.
“Hampir terlalu tinggi untuk diukur oleh sensor kami dan mungkin hingga seratus kali lebih tinggi dari tingkat normal,” paparnya.
BACA JUGA: Finlandia dan Swedia Masuk NATO, Rusia Marah besar
Menurut Queste, pihaknya sempat mencatat penurunan kembali ke level normal baru-baru ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News