
GenPI.co - Pun yang sangat mencintai Anwar Ibrahim sendiri: marah. Di Malaysia ada yang disebut koalisi Bersih. Mereka terdiri dari para intelektual yang muak pada praktik korupsi di Malaysia.
Mereka aktivis. Bukan politisi. Mereka demo. Dibubarkan. Demo. Dibubarkan. Koalisi Bersih itulah yang membuat Partai Keadilan Rakyat (PKR) sangat populer.
PKR menjadi simbol partai bersih. Otomatis Anwar ikut jadi lambang anti korupsi. Anwar adalah pendiri PKR. Partai Tionghoa militan, DAP, bergabung ke PKR.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Politik Malaysia: Kenduri Kabinet
Mereka mendirikan koalisi politik Pakatan Harapan. Mereka mendeklarasikan satu perjuangan: anti korupsi sampai mati.
Ternyata, kemarin, Anwar justru mengangkat simbol korupsi menjadi wakil perdana menteri: Ahmad Zahid Hamidi. Ia ketua UMNO. Ia lagi tersangkut perkara korupsi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Omnibus Lagi
Tidak kaleng-kaleng: 47 perkara. Bukan uang negara. Itu uang yayasan yang ia dirikan: Yayasan Akalbudi. Koalisi Bersih langsung bikin pernyataan kekecewaan.
Itu, katanya, indikasi Anwar kurang komit pada upaya pemberantasan korupsi. Ada satu lagi kekecewaan Bersih: kenapa Anwar merangkap jabatan menteri keuangan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Kerja Prakerja
Itu, kata Bersih, menghilangkan prinsip check and balance dalam pemerintahan. Bersih pun mengingatkan: perangkapan jabatan seperti itulah yang membuat Malaysia mencatatkan diri sebagai pemegang rekor korupsi terbesar di dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News