
Selama ini kemarahan Tiongkok pada Kanada memang melebihi kemarahannya pada Amerika Serikat. Terutama sejak bos Huawei, madam Meng Wanzhou, ditangkap di Bandara Vancouver, 2018.
Setelah berbagai usaha membebaskannya gagal, Tiongkok membalas dengan menangkap dua orang Kanada yang lagi di Tiongkok. Salah satunya dijatuhi hukuman mati.
Drama saling tangkap itu berlangsung dua tahun. Kehidupan tokoh-tokoh bisnis jadi mainan politik. Ujung-ujungnya mereka dibebaskan. Derita sudah telanjur begitu dalam.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Wishnutama: Wishnu Wishnu
Setelah isi pertemuan 10 menit itu jadi berita media di Kanada ketegangan pindah ke Bali. Mengapa media di Kanada menceritakan isi pembicaraan dua kepala pemerintahan.
Memang media hanya mengutip ''sumber dari orang pemerintahan Kanada yang bisa dipercaya''. Tapi sumber itu siapa lagi kalau bukan yang ada di Bali.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal G20: Wah Wah
Jinping pun menegur Trudeau: tidak sepantasnya isi pembicaraan tingkat tinggi seperti itu dibocorkan ke media. Sopan santun diplomasi tingkat tinggi, kata Jinping, tidak begitu.
Trudeau mengelak teguran itu dengan alasan di Kanada orang bebas bicara apa saja. Di masa lalu, sekarang, dan akan datang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal G20 di Bali: Bintang-Bintang
Jinping terlihat tidak suka dengan alasan itu. Pembicaraan dua pemimpin negara, katanya, harus didasari pada ketulusan dan kesetaraan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News