
Amini, seorang Iran asal Kurdi, meninggal pada 16 September, tiga hari setelah dia ditangkap di Teheran oleh polisi moral, memicu protes nasional.
Pihak berwenang Iranjuga telah mengadopsi berbagai taktik dalam upaya untuk menekan protes, yang oleh para pejabat disebut sebagai "kerusuhan".
Pasukan keamanan telah menembak langsung ke pengunjuk rasa menggunakan peluru tajam, tembakan burung, gas air mata dan bahkan bola cat.
BACA JUGA: Eropa di Ambang Resesi, Orang Tua Sampai Kurangi Jatah Makan demi Anak-anak
Pemerintah juga telah memberlakukan pembatasan internet, termasuk memblokir akses ke Instagram dan WhatsApp, dan telah melancarkan kampanye penangkapan massal
Kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 186 orang dalam penumpasan protes Amini.
BACA JUGA: Korea Utara akan Balas Latihan Perang AS-Korsel dengan Tegas dan Luar Biasa
Setidaknya 118 lainnya orang-orang telah kehilangan nyawa mereka dalam protes yang berbeda sejak 30 September di Sistan-Baluchistan, sebuah provinsi berpenduduk mayoritas Muslim Sunni di perbatasan tenggara Iran dengan Pakistan.(*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News