
Namun, para ahli menunjukkan bahwa masih ada sejumlah kesulitan dalam melakukan penelitian semacam itu pada bentuk kehidupan yang kompleks seperti tikus dan primata.
Mereka mencatat bahwa peneliti Soviet selama era Perang Dingin berhasil mendapatkan beberapa tikus untuk mengatasi tantangan fisik dan melakukan hubungan seksual selama penerbangan luar angkasa selama 18 hari.
Tetapi tidak ada tanda-tanda kehamilan dan tidak satupun dari mereka melahirkan setelah kembali ke Bumi.
BACA JUGA: Eks Penyanyi Cilik Idola Remaja Milenium, Hidupnya Berakhir Tragis
Kehkooi Kee, seorang profesor di sekolah kedokteran di Universitas Tsinghua, mengatakan, tantangan eksperimen ilmu kehidupan di luar angkasa meningkat secara eksponensial dengan ukuran hewan yang digunakan.
"Para astronaut perlu memberi mereka makan dan menangani limbahnya," tambahnya, sesuai outlet.
BACA JUGA: Kejam, Seorang Kakek Mendorong Istrinya yang Cacat ke Laut
Para peneliti juga mencatat bahwa beberapa percobaan sebelumnya menunjukkan bahwa tidak adanya gravitasi dapat merusak testis dan beberapa organ reproduksi lainnya.
Kondisi itu mengakibatkan penurunan signifikan pada hormon seks hewan uji.
BACA JUGA: Iran Mengaku Soal Pasokan Drone, Rusia Tak Bisa Ngeles Lagi!
Kee juga melanjutkan dengan mengatakan bahwa sebagai hewan yang lebih besar, terutama monyet, memiliki lebih banyak kesamaan dengan manusia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News