
GenPI.co - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei hari Senin (3/10) Menuduh Amerika Serikat dan Israel menyiram bensin pada gelombang protes antihijab.
Aksi demonstrasi yang dipicu oleh kematian gadis muda bernama Masha Amini itu telah telah berubah kerusuhan nasional dengan korban jiwa yang tak sedikit.
"Saya katakan dengan jelas bahwa kerusuhan dan ketidakamanan ini direkayasa oleh Amerika dan pendudukan, rezim Zionis palsu, serta agen bayaran mereka,” kata pemimpin tertinggi itu dilansir dari AFP.
BACA JUGA: Tragis, Korban Tewas Protes Antihijab Iran Sudah 92 Orang
Khamenei menambahkan aksi As dan Israel itu terjadi dengan batuan beberapa beberapa oknu yang disebutnya sebagai pengkhianat Iran di luar negeri.
Amini, 22, dinyatakan meninggal pada 16 September, beberapa hari setelah polisi moral menahannya diduga melanggar aturan penggunaan hijab.
BACA JUGA: Milisi Pro-Iran di Antara Pasukan Keamanan, Massa Protes Antihijab Ketar-ketir
Kemarahan atas kematian Amini telah memicu gelombang protes terbesar yang mengguncang republik Islam itu dalam hampir tiga tahun.
Dalam komentar publik pertamanya sejak kematian Amini, Khamenei yang berusia 83 tahun menekankan bahwa polisi harus "melawan penjahat".
BACA JUGA: Putra Mantan Pengusaha era Shah Puji Protes Antihijab: Rezim Iran Bisa Berakhir Kapan Saja
Dia menambahkan bahwa siapa pun yang menyerang polisi membuat orang tidak berdaya melawan penjahat, preman, pencuri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News