
Tapi aktivis republik tidak menyerah. Target mereka adalah referendum. Minta pendapat langsung rakyat. Waktunya belum bisa dipatok tapi akan tiba.
"Anak muda sekarang kan sudah tidak punya rasa terikat dengan kerajaan," katanya.
Tentu bisa saja Raja Charles kian mendapat simpati. Pidato pertamanya sangat bagus. Dunia mengakui. Juga Pak Mirza, komentator Disway.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ratu Elizabeth II: Tinta Elizabeth
Dalam pidato itu Raja Charles mulai menyebut nama Pangeran Harry, anak keduanya. Dari almarhumah Lady Di.
Charles mengatakan mencintai Harry, meski pun ia kini hidup di luar negeri, bersama istrinya. Sang istri bukan saja warga Amerika tapi juga punya ibu wanita kulit hitam.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri, Kunci Kamar Kos
Ucapan Raja Charles itu seperti titik balik. Harry yang sudah meninggalkan tugas kedinasan kerajaan –menjadi orang Amerika– seperti ingin dirangkul kembali.
Sejak Harry memilih wanita Amerika daripada takhta, ia memang sudah seperti ''orang luar''.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Ketum PPP Suharso Monoarfa: Partai Amplop
Harry sebenarnya sangat disayang Ratu Elizabeth, neneknya. Berbagai peristiwa menunjukkan kedekatan itu –melebihi kepada cucu yang lain.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News