
GenPI.co - Kematian seorang pria di hutan hujan Amazon menjadi berita utama di seluruh dunia karena dia diketahui sebagai penyintas terakhir dalam sukunya.
AFP pada Minggu (5/9) melaporkan, selama lebih dari 20 tahun dia tinggal sendirian di Amazon Brasil makan kacang-kacangan, buah-buahan dan hewan buruan.
Hidup pria yang tak diketahui namanya itu ditandai dengan pembantaian yang membuatnya sebagai satu-satunya yang selamat dari suku kecil yang diserang oleh orang-orang bersenjata.
BACA JUGA: Disengat Puluhan Ribu Lebah Pembunuh Afrika, Pria ini Sampai Koma
Para penyerang tampaknya disewa oleh para peternak yang berusaha mengeksploitasi Amazon yang masih asli.
Dia ditemukan tewas tergeletak di tempat tidur gantung pada 23 Agustus di Wilayah Adat Tanaru.
BACA JUGA: Donald Trump Membual Pegang Rahasia Presiden Prancis, Termasuk Petualangan Ranjang
Pihak berwenang tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dan percaya dia meninggal karena sebab alami.
Pria itu ditutupi bulu burung yang cerah yang disebut guacamaya, sejenis macaw, kata laporan berita lokal.
BACA JUGA: Ancaman Bahaya Nyata, Warga Dilarang Mengisi Daya Mobil Listrik
Wilayah Adat Tanaru mencakup 8.000 hektar hutan hujan lindung di negara bagian Rondonia barat daya Brasil, berbatasan dengan Bolivia. Cagar alam ini dikelilingi oleh peternakan sapi yang luas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News