
"Model embrio tikus kami tidak hanya mengembangkan otak, tetapi juga jantung yang berdetak, semua komponen yang membentuk tubuh," kata peneliti tersebut dalam rilisnya.
Para peneliti itu mengaku tidak menduga percobaan yang mereka lakukan telah berjalan sejauh ini
"Ini telah menjadi impian komunitas kami selama bertahun-tahun, dan fokus utama dari pekerjaan kami selama satu dekade dan akhirnya kami berhasil melakukannya," tambahnya.
BACA JUGA: Bertikai Soal Vaksin Covid-19, Moderna pun Tuntut Pfizer
Untuk memahami mengapa beberapa kehamilan gagal dan yang lain berhasil, tim Profesor Zernicka-Goetz di Universitas Cambridge telah meneliti fase pertama kehamilan ini selama dekade terakhir.
"Model embrio sel induk penting karena memberi kita akses ke struktur yang berkembang pada tahap yang biasanya tersembunyi dari kita karena implantasi embrio kecil ke dalam rahim ibu," kata Zernicka-Goetz lebih lanjut.
BACA JUGA: Bidadari Rusia yang Luar Biasa, Profesinya Kosmonot
Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel ekstraembrionik berkomunikasi dengan sel-sel embrionik tidak hanya secara kimiawi tetapi juga secara mekanis, atau dengan sentuhan, untuk mengarahkan perkembangan embrio.(*)
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News