
Pemerintah Federal mereka anggap sudah memusuhi rakyat. Maka rakyat harus memusuhi pemerintah pusat. Di mana pun kantornya. Termasuk lembaga-lembaganya.
Juga orang-orang yang bekerja di pemerintah federal. Tidak hanya FBI –seperti peristiwa di Cincinnati (Disway 13 Agustus 2022).
Pun hakim yang mengizinkan penggeledahan itu harus ikut dimusuhi. Muncul pula perdebatan baru: apa itu rahasia negara. Siapa yang berhak menentukan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Farel Prayoga: Merdeka Kepundungan
Apakah pengklasifikasiannya sudah benar. Perdebatan menjurus pula ke 11 dokumen yang disita itu. Buka saja. Umumkan ke publik. Isinya apa saja.
Biar publik yang menilai: penggeledahan itu beralasan atau hanya karena sentimen politik. Departemen Hukum (DOJ) lantas mengembalikan tiga paspor Trump. Olok-olok pun meluas.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: LBH Alvin
Tapi DOJ menolak membuka semua dokumen yang disita. Alasannya: membahayakan penyelidikan selanjutnya. Kalau itu dibuka bisa saja membuat orang-orang yang akan diperiksa berikutnya berkelit.
Hanya dua dokumen yang bisa disebut indikasinya. Yang satu surat-menyurat Trump dengan pemimpin agung Korea Utara, Kim Jong-un.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kasus Ferdy Sambo: Surat Kuasa
Satunya lagi surat Presiden Obama kepada Trump. Yakni surat yang diberikan di hari-hari akhir masa jabatan Obama –kepada penggantinya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News