
Banyak minoritas Tionghoa perantauan dan pengasingan merasa bahwa Beijing mengawasi mereka.
Mereka juga dibatasi kemampuannya untuk menjalankan hak-hak dasar bahkan ketika hidup dalam demokrasi asing.
Cakupan luas dari represi transnasional China adalah hasil dari definisi yang luas dan terus berkembang tentang siapa yang harus tunduk pada kontrol ekstrateritorial oleh Partai Komunis China.
BACA JUGA: Suhu Panas Panggang Eropa, Ramalan Gelap Baba Vanga Terkuak
“Karena kekuatan China yang tumbuh secara internasional, kampanyenya memiliki dampak yang signifikan terhadap hak dan kebebasan komunitas Tionghoa perantauan dan minoritas di pengasingan di puluhan negara,” beber Freedom House.
Selain itu, penggunaan represi transnasional oleh Partai Komunis China menimbulkan ancaman jangka panjang terhadap sistem supremasi hukum di negara lain. Bentuk-bentuk paling keras dari represi transnasional langsung dari agen-agen China mencakup spionase, serangan siber, ancaman, dan serangan fisik.
BACA JUGA: Menahan Kentut Saat Dekat Pacar, Usus Luka lalu Masuk Rumah Sakit
Tindakan ini muncul terutama dari aparat keamanan dan militer domestik Partai Komunis China yaknilembaga-lembaga seperti Kementerian Keamanan Negara (MSS), Kementerian Keamanan Publik (MPS) dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Dikatakan pula, pembagian kerja yang tepat di antara entitas-entitas ini seringkali tidak jelas.
BACA JUGA: Tega, Wanita Rusia Jual Bayinya demi Operasi Hidung
Penganiayaan terhadap orang Uighur, Tibet, dan pembangkang politik biasanya dikelola oleh MSS, tetapi MPS sering terlibat dalam ancaman terhadap anggota keluarga di China.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News