
Kini, dalam sekejap, angka 500.000 itu kembali miskin. Begitu mudah membuat mereka miskin, apalagi bulan-bulan ke depan ini inflasi akan mencapai 60 persen.
Begitulah perhitungan para ahli ekonomi di IMF. Harga-harga akan melonjak. Angka 500.000 itu akan bertambah nolnya.
Bank di Sri Lanka sudah tutup. Secara resmi. Belum tahu sampai kapan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Krisis Listrik Jepang: Musim Panas
Di Yunani dahulu bank tutup sampai 20 hari. Agar tidak terjadi rush.
Setelah itu bank dibuka lagi dengan batasan: nasabah hanya boleh ambil uang EUR 50 sehari. Hanya cukup untuk makan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal TV Digital: Siaran Omni
Bangkrutnya Yunani dan Argentina tidak akan sama dengan Sri Lanka. Mereka bangkrut dari posisi kelas menengah.
Sri Lanka bangkrut dari posisi miskin. Maka lembaga-lembaga keagamaan internasional menjadi lebih penting di Sri Lanka, terutama dalam menyalurkan bantuan darurat pangan dan kesehatan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Ritme Putin
Memang ada kesulitan besar di sana. Kardinal Sri Lanka, Malcolm Ranjith, bisa menggambarkannya dengan sangat tepat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News