
Draf tersebut akan dipresentasikan kepada Saied menjelang referendum 25 Juli yang direncanakan.
Ditanya apakah akan ada referensi tentang Islam dalam konstitusi baru, Belaid mengatakan tidak.
Konstitusi baru adalah jantung dari peta jalan Presiden Saied untuk membangun kembali sistem politik Tunisia.
BACA JUGA: Pemimpin Iran: Memerangi Zionis Sama Pentingnya dengan Haji
Hal itu terjadi perebutan kekuasaan Juli tahun lalu di mana ia memecat pemerintah dan kemudian membubarkan parlemen.
Belaid, yang pernah mengajar Saied dan sekarang mengepalai Komisi Permusyawaratan Nasional Presiden untuk Republik Baru, mengatakan dia akan mempresentasikan rancangan baru itu pada 15 Juni.
BACA JUGA: Pekerja WHO Myanmar Ditembak Mati Pelaku Tak Dikenal
Presiden kemudian menandatangani teks itu sebelum pemungutan suara populer.
Beleid mengatakan dia ingin menangani partai-partai yang terinspirasi Islam seperti Ennahda, yang memiliki jumlah kursi terbesar di parlemen sebelum dibubarkan.
BACA JUGA: Ancaman Elon Musk Bikin Twitter Kalang Kabut, Lalu Lakukan ini
"Jika Anda menggunakan agama untuk terlibat dalam ekstremisme politik, kami tidak akan mengizinkannya," kata pakar berusia 83 tahun itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News