
GenPI.co - Pasukan Ukraina yang bertahan di pabrik baja Azovstal, kota Mariupol, pada Minggu (8/5) bersumpah tak akan menyerah pada Rusia.
Pabrik baja Azovstal adalah kantong terakhir perlawanan Ukraina di kota pelabuhan yang hancur itu.
Tempat itu menjadi simbolis dalam pertempuran yang lebih luas sejak invasi Rusia.
BACA JUGA: Rusia Hancurkan Ratusan Rumah Sakit di Ukraina, Zelensky Marah
Pasukan Ukraina yang bersembunyi di tempat itu mengatakan bahwa pihaknya akan terus berperang selama diperlukan.
"Kami semua personel militer di garnisun Mariupol, kami telah menyaksikan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia, oleh tentara Rusia. Kami adalah saksi,” Ilya. Samoilenko, seorang perwira intelijen resimen Azov.
BACA JUGA: Aksi Tentara Bayaran Wagner Group di Ukraina, Granat Berhamburan
Dia menyebut bahwa menyerah bukanlah pilihan karena tentara Rusia disebutnya tidak tertarik dengan kehidupan mereka.
"Semua persediaan kami terbatas. Kami masih memiliki air. Kami masih memiliki amunisi. Kami akan memiliki senjata pribadi kami. Kami akan berjuang sampai resolusi terbaik dari situasi ini," kata Samoilenko.
BACA JUGA: 9 Mei Kiamat di Ukraina, Putin Menyatakan Perang Habis-habisan
Ukraina telah mengatakan bahwa semua wanita, anak-anak dan warga sipil lanjut usia telah diizinkan untuk keluar dari Azovstal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News