
GenPI.co - NATO pada hari Minggu (27/2) menanggapi keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan pasukan nuklir dalam kesiagaan tinggi.
Organisasi pakta pertahanan atlantik itu menyebut bahwa Putin telah menunjukkan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
"Ini adalah retorika yang berbahaya. Ini adalah perilaku yang tidak bertanggung jawab," kata sekretaris jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada CNN.
BACA JUGA: NATO Response Force Diaktifkan, Daya Pukul Ukraina Berlipat Kali
Dia menambahkan, retorika Putin itu jika digabungkan yang dilakukannya di Rusia akan menambah keseriusan situasi.
Kecaman terhadap Putin terkait keputusan menyiagakan kekuatan nuklir juga datang dari Amerika Serikat.
BACA JUGA: Rusia Selalu Menjegal, PBB Tak Berdaya Membela Ukraina
AS menyebut bahwa peringatan kekuatan nuklir itu tidak dapat diterima karena dianggap membenarkan agresi lebih lanjut.
"Ini adalah pola yang kami lihat dari Presiden Putin selama konflik ini, yang membuat ancaman yang tidak ada untuk membenarkan agresi lebih lanjut," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki di ABC, Minggu.
BACA JUGA: Sanksi Barat Memukul Rusia, Putin Mengancam Pakai Kekuatan Nuklir
Di Pentagon, seorang pejabat senior menyebut AS tidak memiliki alasan untuk meragukan peringatan Putin itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News